Selasa, 20 Maret 2012

JAWABAN YG LEMAH LEMBUT



Roma 12:18
Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
 Mazmur 26; Matius 26; Keluaran 1-2

Amsal 15:1 berkata bahwa "jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman." Memang di satu sisi jawaban yang rendah hati akan meredakan kegeraman, namun di sisi lain ada orang-orang yang benar-benar tidak bisa ditenangkan. Mungkin kepedihan dan kebencian yang dialami sudah terpendam lama, sehingga kegeraman itu tak tertahankan lagi.

Satu-satunya yang dapat kita lakukan dan yang harus selalu kita lakukan adalah bersikap lembut dan rendah hati kepada orang yang marah, dan menyerahkan hasilnya kepada Allah. Hal ini bukan berarti kita harus tinggal diam bila orang lain berbuat kasar terhadap kita, karena tak seorang pun berhak berlaku semena-mena terhadap sesamanya. Yang dimaksud di sini adalah dengan anugerah Allah kita akan dapat menanggapi kemarahan orang lain dengan tenang.
Paulus menyatakan demikian: "Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! (Roma 12:18). Kita harus menjadi orang percaya yang membawa damai walaupun orang lain menolak perdamaian. Tugas kita hanyalah taat kepada Allah, hal-hal selebihnya kita serahkan kepada-Nya. Kita ingin mencari sebuah kata yang manjur, pemecahan masalah yang baik, serta jalan keluar yang cepat. Namun ada beberapa masalah dalam dunia yang rusak ini yang tidak dapat diperbaiki dengan cara apapun, sehingga kita harus bergantung pada anugerah Allah untuk menghadapi situasi itu dari hari ke hari.

Kelemahlembutan memang tidak selalu dapat mengatasi kegeraman seseorang. Mungkin Anda sedih karena kerendahan hati tidak diperdulikan oleh orang lain. Tetapi percayalah, Anda tidak akan pernah menyesal karena telah memberi jawaban yang lemah lembut.
Untuk mengatasi situasi yang sulit, cobalah menjawab dengan lemah lembut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis